Kamis, 24 Maret 2011

kistoma ovarium

KISTOMA OVARIUM

  1. Pengertian
Kista adalah suatu bentuk pertumbuhan dari sel telur / ovum di kedua ovarium / indung telur yang berisi cairan yang oleh suatu sebab yang sampai saat ini belum diketahui, tumbuh menjadi besar.
Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovum.
(www.information.com / keyword – kista ).
  1. Klasifikasi kista ovarium.

  1. Kista endometriod
Biasanya unilateral, permukaan licin, pada dinding dalam terdapat lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan epitel endometrium.

  1. Kista Dermoid
Teratoma kista jinak dengan struktur ekstradermal berdiferensiasi sempurna dan lebih menonjol daripada mesoderem dan endoderem.
Dinding kista abu-abu dan agak tipis, konsistensi sebagian kenyal dan padat. Sepintas seperti kista berongga satu tetapi bila dibelah biasanya nampak satu kista besar dengan ruangan – ruangan kecil dalam dindingnya.

  1. Kista denoma ovarii serosum.
Berasal dari epitel germinatum. Permukaan biasanya licin, dapat berbentuk multi okuler meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabu – abuan. Isi kista cair, kuning dan kadang – kadang coklat karena campuran darah. Dapat membesar tetapi tidak sebesar kista musinosum.

  1. Kista denoma ovarii musinosum
Asal kista belum jelas, mungkin berasal dari teratoma atau epitel germinativum. Bentuk kista multi okuler. Biasanya unilateral akan tetapi dapat juga dijumpai yang bilateral dan dapat tumbuh menjadi sangat besar.
  1. Kistoma ovarii simpleks.
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik.

  1. Pembagian kista ovarium

Selain klasifikasi di atas, kista ovarium bisa disebut juga dengan istilah:

  1. Kista fungsional / fisiologis / normal

Kista ini tumbuh dengan diameter kecil (relatif kecil) 2 – 3 cm dan akan mengecil sendiri bahkan hilang dalam waktu 60 hari tanpa pengobatan. Kista ini banyak terjadi dan sering muncul pada masa pubertas sampai menopause dan tidak mengganggu kesuburan.
Umumnya kista ovarium fungsional ini akan menghilang dengan sendirinya. Folikel yang ada dalam ovarium akan tumbuh dan berkembang menjadi sel telur. Pada saat ovulasi yang diharapkan terjadi, ternyata folikel tersebut gagal untuk pecah dan mengeluarkan sel telur. Biasanya direabsorsi, tetapi ternyata cairan yang ada pada folikel menetap dan membentuk kista yang akan hilang dalam waktu 2 bulan.

  1. Kista patologis.

Kista ini pun tidak mengganggu kesuburan, sehingga tidak jarang ditemukan adanya kista bersama kehamilan. Namun kista seperti sindrom ovarium polikistik dapat mengganggu kesuburan karena mengganggu keseimbangan hormonal.
Kista patologis biasanya berasal dari kista yang tidak mengecil / hilang dan ukuran tetap atau bertambah besar. Bila diameternya tetap tetapi kurang dari 5 cm, biasanya cukup diobservasi, tetapi bila diameternya lebih dari 6 cm sebaiknya diangkat karena dikhawatirkan terjadi pecah, terputir atau terinfeksi dan menimbulkan rasa sakit. Kadang setelah diketahui dari pemeriksaan PA atau laboratorium darah akan mengarah keganasan.
( www.information.com / keyword – kista )
  1. Gejala kista yang timbul

  1. Perubahan pola menstruasi normal ( perdarahan menstruasi yang abnormal )
  2. Siklus menstruasi yang memanjang atau memendek.
  3. Tidak menstruasi atau menstruasi tidak teratur.
  4. Nyeri pinggul pada waktu bersenggama atau pada waktu berjalan / bergerak.
  5. Nyeri pinggul pada waktu menstruasi.
  6. Nyeri pinggul ( pelvis ) yang konstan dan sifatnya tumpul.
  7. Mual, muntah dan payudara tegang, seperti gejala orang hamil.
  8. Infertilitas ( tidak subur ).
( www.information.com / keyword – kista )

Munculnya gejala diakibatkan oleh 3 hal yaitu:

  1. Akibat pertumbuhan kista itu sendiri.
Adanya pertumbuhan kista yang semakin membesar akan menekan jaringan di sekitarnya. Jika pertumbuhannya semakin besar akan teraba dari luar. Bila menekan ke depan, ke vesika urinari bisa mengakibatkan gangguan buang air besar, buang air kecil, rasa tidak nyaman atau sakit perut dan menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Bagi wanita yang ingin hamil, kista yang besar akan menekan uterus dan mengganggu terjadinya pembuahan. Selain itu juga dapat mengakibatkan rasa sakit pada waktu bersenggama, berjalan, maupun menstruasi. Nyeri bisa bersifat tumpul maupun mendadak di bagian bawah.





  1. Akibat aktivitas hormonal.
Kista ovarium dapat mengeluarkan hormon, sehingga dapat mengganggu pola haid normal, akibatnya terjadi perubahan pola menstruasi, yaitu perdarahan menstruasi yang abnormal, siklus menstruasi yang memanjang ataupun memendek, atau tidak ada menstruasi sama sekali.

  1. Akibat torsi.
Karena kista bertangkai maka kista dapat terjadi torsi ( terpelintir ) dan terjadilah nyeri yang mengakibatkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan pendarahan dalam kista dan perubahan degeneratif yang memudahkan timbulnya perleketan kista dengan amnior, usus dan periterum parietale.

  1. Etiologi
Penyebabnya sampai saat ini belum pasti. Faktor hormonal dikatan salah satu pencetusnya. Kemungkinan etiologi muncul karena faktor resiko yaitu:

  1. Faktor genetik / mempunyai riwayat keluarga dengan kanker ovarium dan payudara.
  2. Faktor lingkungan ( polutan zat radioaktif ).
  3. Gaya hidup yang tidak sehat.
  4. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progresteron, misalnya akibat penggunaan obat-obatan yang merangsang ovulasi dan obat pelangsing tubuh yang bersifat deoretik.
  5. Kebiasaan menggunakan bedak tabur di daerah vagina.

  1. Pemeriksaan penunjang

  1. Pemeriksaan fisik, teraba benjolan pada perut bagian bawah.
  2. USG.
Pemeriksaan ini untuk menentukan batas dan letak tumor. Apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, kandung kemih. Apakah tumor kistik / solid dan dapat dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
  1. Pemeriksaan kadar hormon
Pemeriksaan FSH, LH, estrogen, pregnanediol.
  1. Laparoskopi
Berguna untuk mengetahui apakan tumor berasal dari ovarium atau tidak, untuk menentukan sifat tumor tersebut.
  1. Pemeriksaan darah lengkap.
  2. Pemeriksaan kimia darah.
  3. Parasentesis
Fungsi pada asites dapat berguna untuk menentukan sebab asites.
( www.medicastore.com / keyword – kista ).
  1. Komplikasi
  1. 26% kasus kista ovarii dapat berlanjut menjadi keganasan dan kekambuhan.
  2. Infertilitas akibat aktivitas hormon yang tidak seimbang dan penekanan pada uterus sehingga dapat menghambat terjadinya pembuahan.
  3. Adanya pendarahan di daerah perut akibat torsi dari kista.
  4. Infeksi karena pendarahan.
  5. Berat badan menurun akibat penurunan nafsu makan karena pertumbuhan kista.

  1. Pengobatan.
  1. Untuk kista ovarium fungsional biasanya akan menghilang dalam waktu 60 hari tanpa pengobatan. Kontrasepsi oral yang diberikan oleh dokter untuk membantu menormalkan siklus menstruasi.
  2. Untuk kista yang menetap ( bertahan lebih dari 60 hari ) atau makin membesar, perlu dilakukan laparoskopi diagnostik untuk menentukan kemungkinan kista tersebut bukan fungsional seperti kista jinak lain, kanker ovarium dan lain – lain.
  3. Terapi hormonal diberikan untuk indikasi yang tepat dan dalam pengawasan dokter mengingat efek samping berbahaya. Terapi ini diberikan mengingat salah satu faktor ketidaksuburan pada wanita disebabkan oleh kista ovarium ini dan biasanya setelah diobati bisa mengembalikan kesuburannya.
( www.information.com. / keyword – kista )
  1. Penatalaksanaan
Untuk penanganan kista ovarium tergantung pada beberapa faktor, meliputi ukuran dan jenis kista, usia penderita, kondisi kista, rencana kehamilan di masa depan, beratnya gejala yang terjadi.

  1. Untuk kista fungsional
  • Terapi hormonal berupa pemberian kontrasepsi oral seperti depoprovera, norplant untuk menekan aktivitas ovarium ( proses ovulasi ) .
  • Bila diinginkan bisa dilakukan pengambilan kista atau dibakar ( kauterisasi )
  1. Pembedahan
Dilakukan pembedahan jika ada indikasi ukuran kista lebih dari 5 cm, menetap setelah observasi 2 – 3 bulan, penderita wanita menopause dan kista menimbulkan nyeri luar biasa dengan akibat lanjut adanya pendarahan.
  • Pembedahan bersifat ekstensif mulai dari pengangkatan seluruh indung telur atau lebih luas ke pengambilan seluruh rahim.
  • Setelah pembedahan diberikan suntikan hormon Gn – RH analog yang diberikan selama 6 bulan atau oral baru ( antiestrogen anastrazol ). Fungsi obat ini untuk menekan hormon di otak yang memberi perintah kepada ovarium untuk berproduksi, akibatnya klien yang masih produktif seperti dalam kondisi menopause.
  • Untuk kista ovarii simpleks dengan reseksi ovarium.
  • Kista ovarii musinosum dan serosum, pengangkatan penpa (?) fungsi terlebih dahulu.
  • Kista dermaid, bersama seluruh ovarium untuk perlengkapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar